Monday, January 11, 2010

Ironisme Sepakbola Indonesia "a tribute to Hendry Mulyadi"


Hendry Mulyadi, bagi saya dia adalah pahlawan

Kekalahan Timnas Indonesia dari Timnas Oman beberapa hari yang lalu masih menyisakan perasaan campur aduk dalam otak sederhana saya. Timnas kebanggaan yang selalu saya tunggu2 penampilannya, untuk kesekian kalinya harus kalah dan kini dalam ajang Penyisihan Grup Piala Asia di hadapan 50.000-an (mungkin lebih) para supporter setianya. Tidak lagi terlihat senyum mengembang dari para pemain, pelatih, official dan supporter seperti ketika Timnas Indonesia berhasil menekuk Timnas Bahrain 2-1 di putaran Final pada ajang yang sama 2 tahun yang lalu.

Kecewa...kecewa lagi, itulah perasaan saya dan mungkin jutaan perasaan para pendukung setia Timnas Merah Putih. Sudah sekian lama kemenangan tidak bisa diraih Timnas kita. Bahkan terakhir Timnas kita gagal di ajang SEA GAMES di Laos, ironis... Dulu (entah tahun berapa saking lamanya) Timnas Indonesia selalu bisa bermain di babak Final SEA GAMES bahkan sering menjadi juara sepakbolanya ASEAN, pada saat itu hanya Timnas Thailand yang menjadi langganan lawan berat Timnas kita, sesekali Timnas Filipina juga bisa menyulitkan walau akhirnya harus mengakui keunggulan Timnas kita.

Tapi apa yang terjadi beberapa tahun belakangan? Timnas Indonesia bukan lagi kekuatan yaing "ditakuti" bahkan di ajang SEA GAMES sekalipun. Mulai bermunculan kekuatan2 Sepakbola lainnya. Thailand tetap bahkan makin perkasa dengan permainan taktisnya (pemain pilarnya bahkan bermain di Premier League Inggris dan Liga Eropa lainnya), Malaysia mulai menunjukkan progress yang semakin bagus setidaknya bila dibandingkan Timnas kita. Singapura diam2 memperlihatkan permainan yang bagus (Singapura berhasil menaturalisasi pemain2 asing untuk bermain dalam squad Timnas nya), yang paling mengejutkan adalah Timnas Vietnam yang mulai mensejajarkan level permainannya setingkat level permainan Timnas Thailand. Bahkan Laos juga sudah bisa memajukan kemampuan Timnas nya dalam skala Regional.

Prestasi Sepakbola Indonesia mengalami jalan di tempat selama beberapa tahun belakangan (ndak sampai hati mau menyebut berjalan mundur), sementara negara2 tetangga berakselerasi dengan cepat menggenjot prestasi Sepakbolanya. Apa yang terjadi... PSSI? Bapak NH? Tidakkah Anda2 *yang sekarang menduduki jabatan penting dan penentu keputusan disana* pernah memikirkan bagaimana mengangkat prestasi Sepakbola kita? Atau sekedar mendengar keluh kesah para pendukung setia yang ingin Timnas kesayangannya bisa kembali menunjukkan geliatnya di kancah Internasional? Apa yang kurang dari semua ini? Dana pembinaan yang kurang? Fasilitas yang kurang? Sampai kapan prestasi kita harus terpuruk dan "terjun bebas bergaya" seperti sekarang?

Munculnya Hendry Mulyadi (seorang supporter Timnas Merah Putih ketika kita menjamu Timnas Oman yang tiba2 turun ke lapangan menggiring bola ke arah Kiper Oman Ali Al-Habshi ketika Indonesia tertinggal dengan skor 1-2 dari Oman) telah menambah ironisme yang saya rasakan saat itu, saya sangat terharu... Seorang penonton bisa menunjukkan sikapnya terhadap apa yang sedang disuguhkan Timnas Indonesia, memang... Hendry tidak meng-goal kan bola ke gawang Oman, tapi bagi saya dia sudah berhasil menyampaikan pesan bahwa rakyat Indonesia sudah lelah kecewa dan sudah sangat rindu akan prestasi gemilang dari Timnas Indonesia. Apa perlu lebih banyak Hendry Mulyadi lainnya agar para "penanggungjawab" Sepakbola Indonesia segera "bangun" dari tidur panjangnya dan mulai merubah segala "elemen ketidakberesan" agar Timnas Indonesia kembali menunjukkan "taring" nya di kancah Internasional

GARUDA DI DADAKU... GARUDA KEBANGGAANKU... KUYAKIN HARI INI PASTI MENANG...




No comments:

Post a Comment