Tuesday, December 8, 2009

Cedera di kaki kiri *the sequel*

Knapa di judul postingan saya tulis *the sequel*?
Ya... cerita berikut mempunyai benang merah dengan cerita yang lalu. Sekitar seminggu setelah peristiwa "pembasahan" itu saya mengikuti latihan bersama sebuah perguruan seni pernapasan di sebuah lapangan di daerah Sawojajar, Malang.

Sebagai murid yang baru bergabung, saya diwajibkan mengikuti latihan bersama seluruh anggota perguruan. Setelah melakukan pemanasan, diikuti gerakan2 rutin latihan, tiba giliran untuk praktek hasil latihan. Salah seorang senior berdiri di tengah lapangan diharuskan bertahan dari serangan sporadis murid2 lainnya.

Giliran saya menyerang... segera saya kumpulkan segenap kekuatan dari pinggir lapangan untuk berlari menyerang ke tengah lapangan barengan dengan lima murid lainnya. Hasilnya di luar dugaan, tak satupun dari kami bisa mendekati si senior... malahan kami terpental dengan berbagai macam gaya karena pertahanan dari si senior.



Ada yang terguling2 non stop sampai jauh ke pinggir lapangan... ada yang lari2 keliling lapangan ada yang tersungkur, dan saya sendiri seperti didorong oleh kekuatan yang sungguh kuat, sesaat melayang layaknya di film2 kungfu dan akhirnya mendarat terhempas ke tanah dengan sangat kerasnya.

Kreeeeek... ups... suara apakah itu? sesaat tertegun dengan suara keras itu, lalu kemudian meringis kesakitan karena saya mendarat dengan punggung kaki kiri menyentuh tanah terlebih dahulu. Jari2 kaki saya tertekuk ke belakang dengan suksesnya


Singkat cerita saya segera mendatangi tukang urut langganan temen2 kos, sempet dipijat sih... tapi 3 sampai 5 hari ternyata tidak ada perkembangan berarti, kaki saya makin bengkak dan rasa nyut2 nya itu semakin sering terasa. Akhirnya setelah laporan ke ortu di rumah, saya diperintahkan untuk menjalani perawatan fisioterapi di salah satu rumah sakit di kota kelahiran.

Setelah melalui proses rontgen, hasilnya terbaca kalo engsel jari telunjuk, jari tengah dan jari manis kaki kiri lepas dari ikatannya ke telapak kaki... *pantas aja sakitnya luarrr biasa*


Kurang lebih 3 minggu saya menjalani terapi sampai akhirnya bisa sembuh total dan berjalan dengan normal. 3 minggu juga saya meninggalkan bangku kuliah waktu itu. Saya berpikir lagi, apa peristiwa "pembasahan" itu merupakan pertanda akan dapat musibah ini ya? Ah... kalo boleh saya berpendapat sih "everything happens for a reason" dan bisa jadi itu adalah alert agar saya berhati2.

Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti mengikuti latihan seni pernapasan itu. Berasa trauma saja kalo mengingat cedera itu.

No comments:

Post a Comment